Analisis Pengaruh Akibat Korona Terhadap Rugi-Rugi Daya Saluran Uadara Tegangan Tinggi 150 kV (G.I. Lubuk Alung – G.I. P.I.P. – G.I. Pauh Limo)

Main Article Content

Novi Kurniasih
Dewi Purnama Sari

Keywords

Abstract

At high voltage overhead lines 150 kV, problem of corona represent a problem which have to be reckoned. Corona marked with incidence of light which is young violet chromatic around surface of conductor strand accompanied by ear fizz and smell ozone. This corona phenomenon cause the existence of power loss at transmission line. Lossy of power effect of the corona can influence by: wide of penampang of conductor strand, distance between conductor strand, condition of surface of conductor strand and wheater condition. To reduce power loss effect of corona, can be done by enlarging distance between conductor strand, enlarging wide of penampang of conductor strand and transposisi transmission network. Become given the existence of corona power loss, can be obtained by how much lossy percentage of power effect of corona that happened at lines of G.I. Lubuk Alung - G.I. P.I.P - G.I. Pauh Limo. Pursuant to result of calculation per month, lines of G.I. Lubuk Alung - G.I. P.I.P. yielding corona power loss equal to 21877,0200 kW (2,9389 %). At lines between G.I. Pauh Limo - G.I. P.I.P. yielding corona power loss equal to 45146,2680 kW (5,0059 %) while lines of G.I. Pauh Limo - G.I. Lubuk Alung yield corona power loss equal to 67023,2880 kW (4,0712 %).

Keywords:   150 kV High Voltage Transmission, Corona, Conductor Wire, Power Losses, Substation

 

Abstrak

Pada saluran udara tegangan tinggi 150 kV, masalah korona merupakan suatu masalah yang sudah harus diperhitungkan. Korona ditandai dengan timbulnya cahaya yang berwarna violet muda di sekitar permukaan kawat penghantar yang disertai dengan suara mendesis dan berbau ozone. Fenomena korona ini menyebabkan adanya rugi-rugi daya pada saluran transmisi. Rugi-rugi daya akibat korona tersebut dapat dipengaruhi oleh: luas penampang kawat penghantar, jarak antara kawat penghantar, keadaan permukaan kawat penghantar dan kondisi cuaca. Untuk mereduksi rugi-rugi daya akibat korona, dapat dilakukan dengan memperbesar jarak antara kawat penghantar, memperbesar luas penampang kawat penghantar dan transposisi jaringan transmisi. Jadi dengan mengetahui adanya rugi-rugi daya korona tersebut, dapat diperoleh berapa persentase rugi-rugi daya akibat korona yang terjadi pada saluran dari  G.I. Lubuk Alung - G.I. P.I.P. - G.I. Pauh Limo. Berdasarkan hasil perhitungan per bulan, saluran dari  G.I. Lubuk Alung - G.I. P.I.P. menghasilkan rugi-rugi daya korona sebesar 21877,0200 kW (2,9389 %). Pada saluran antara G.I. Pauh Limo - G.I. P.I.P. menghasilkan rugi-rugi daya korona sebesar  45146,2680 kW (5,0059 %) sedangkan saluran dari G.I. Pauh Limo - G.I. Lubuk Alung menghasilkan rugi-rugi daya korona sebesar 67023,2880 kW (4,0712 %).

Kata Kunci:    Saluran udara tegangan tinggi 150 kV, Korona, Kawat penghantar, Rugi-rugi daya, Gardu Induk